Pemerintah sudah menurunkan harga premium Rp 500 menjadi Rp 5.500 per liternya. Pemerintah selanjutnya akan melakukan evaluasi harga BBM setiap bulannya.
"Setiap bulan disesuaikan. Jadi misalkan nanti kemudian ada penurunan lagi, kita evaluasi, kita turunkan lagi. Nanti tergantung penurunan harga internasional yang kita ekuivalenkan dengan ICP (Indonesia Crude Price)," jelas Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di kantor presiden, Jakarta, Kamis (6/11/2008).
Mengenai besaran penurunan harga BBM yang hanya gopek, Purnomo menyatakan bahwa angka tersebut memang sudah sesuai dengan ICP dan pergerakan nilai tukar rupiah.
"Itu memang jatuhnya sekitar Rp 500 per liter. Jadi yang penting Rp 6.000 itu ceiling-nya, jadi nanti dia nggak akan lebih dari Rp 6.000 per liter," kata Purnomo.
dikutip www.detik.com
Pemerintah berjanji akan terus memantau perkembangan harga minyak mentah dunia. Jika memang nanti penurunan harga minyak lebih tinggi, maka penurunannya bisa lebih dari Rp 500 per liter.
Mengenai angka subsidi, Purnomo mengungkapkan bahwa dengan tambahan Rp 500 per liter dan asumsi konsumsi Desember 1,5 juta kiloliter, maka akan ada tambahan subsidi Rp 750 miliar.
"Tapi di sisi lain, kita tadi sudah menghitung ada penambahan windfall," imbuhnya.
Berdasarkan data dari situs ESDM, ICP Oktober sudah turun menjadi US$ 70,66 per barel. Sementara rata-rata ICP dari Januari hingga Oktober sudah mencapai US$ 95,641 per barel.
Penurunan ICP lebih lanjut sangat memungkinkan karena tren harga minyak yang terus turun. Pada perdagangan di London hari ini, harga minyak kembali turun yakni untuk minyak Brent turun 36 sen ke level US$ 61,51 per barel. Sementara minyak jenis light turun 42 sen menjadi US$ 64,88 per barel.(qom/ddn)
"Setiap bulan disesuaikan. Jadi misalkan nanti kemudian ada penurunan lagi, kita evaluasi, kita turunkan lagi. Nanti tergantung penurunan harga internasional yang kita ekuivalenkan dengan ICP (Indonesia Crude Price)," jelas Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di kantor presiden, Jakarta, Kamis (6/11/2008).
Mengenai besaran penurunan harga BBM yang hanya gopek, Purnomo menyatakan bahwa angka tersebut memang sudah sesuai dengan ICP dan pergerakan nilai tukar rupiah.
"Itu memang jatuhnya sekitar Rp 500 per liter. Jadi yang penting Rp 6.000 itu ceiling-nya, jadi nanti dia nggak akan lebih dari Rp 6.000 per liter," kata Purnomo.
dikutip www.detik.com
Pemerintah berjanji akan terus memantau perkembangan harga minyak mentah dunia. Jika memang nanti penurunan harga minyak lebih tinggi, maka penurunannya bisa lebih dari Rp 500 per liter.
Mengenai angka subsidi, Purnomo mengungkapkan bahwa dengan tambahan Rp 500 per liter dan asumsi konsumsi Desember 1,5 juta kiloliter, maka akan ada tambahan subsidi Rp 750 miliar.
"Tapi di sisi lain, kita tadi sudah menghitung ada penambahan windfall," imbuhnya.
Berdasarkan data dari situs ESDM, ICP Oktober sudah turun menjadi US$ 70,66 per barel. Sementara rata-rata ICP dari Januari hingga Oktober sudah mencapai US$ 95,641 per barel.
Penurunan ICP lebih lanjut sangat memungkinkan karena tren harga minyak yang terus turun. Pada perdagangan di London hari ini, harga minyak kembali turun yakni untuk minyak Brent turun 36 sen ke level US$ 61,51 per barel. Sementara minyak jenis light turun 42 sen menjadi US$ 64,88 per barel.(qom/ddn)